Ganjar Terima Penghargaan Pengendali Inflasi Inovatif
Dua tahun berturut-turut Pemprov Jateng mendapat penghargaan Nasional dalam bidang pengendalian inflasi. Tahun ini, Jateng diganjar penghargaan sebagai pengendali inflasi inovatif.
Penghargaan diserahkan Presiden Jokowi kepada Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (27/7). Selain Jateng, penghargaan tim pengendali inflasi daerah (TPID) inovatif provinsi juga didapatkan Sumatera Selatan dan Jawa Timur.
Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, penghargaan tersebut diberikan karena inovasi dan prestasi Jateng dalam menjaga angka inflasi pada tahun lalu.
Berkat kinerja TPID yang baik maka angka inflasi di berbagai daerah di Indonesia tercatat rendah. Misalnya angka inflasi di Jawa yang hanya 2,9 persen, Kalimantan 3,4 persen, dan Sumatera 4,53 persen. Sedangkan di kawasan Indonesia bagian Timur tercatat Sulawesi 2,27 persen, Bali Nusa tenggara 2,93 persen, dan Maluku Papua 3,07 persen.
“Kami sangat apresiasi kebijakan yang ditempuh tim pengendali inflasi daerah yang saat ini jumlahnya 524, di 34 provinsi dan 490 kabupaten/kota terutama dalam menjangkau, menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan terus komunikasi ke masyarakat,” tambahnya.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, mengaku senang dengan keberhasilan TPID mengendalikan inflasi di Jateng. Prestasi ini mengulang tahun sebelumnya dimana Jateng juga menggondol juara TPID terbaik.
Ia mempersembahkan penghargaan tersebut pada jajaran birokrasi yang tergabung dalam TPID Provinsi Jateng.
“Yang hebat itu kawan-kawan TPID Jateng,” ujarnya.
Salah satu kunci Jateng dalam menekan laju inflasi adalah memanfaatkan teknologi informasi dengan membuat program SiHaTi (Sistem Informasi Harga dan Produk Komoditi). Tujuannya, untuk memantau dan mengendalikan inflasi yang diakibatkan gejolak pangan (volatile food), Lewat aplikasi online ini, baik konsumen mau pun petani, bisa memantau update harga, permintaan, penawaran, hingga peta sebaran panen. Petani bisa menginformasikan hasil panen cukup lewat SMS.
“Punya hp jangan buat selfie kemudian di-upload saja. Tapi pakai buat lihat harga, middle man atau perantara ini kan larinya kencang-kencang. Kita mau datang makelar sudah beli (ke petani), ini buat atasi inflasi yang sering muncul,” tandas Ganjar.
Sumber : http://berita.suaramerdeka.com/ganjar-terima-penghargaan-pengendali-inflasi-inovatif/